8/12/2015

Bangunlah, Maka Akan Terwujud.

Sebenarnya hanya rangkaian kata sepele, yang ditulis oleh Leonard H. Hoyle dalam bukunya yang berjudul Event Marketing. Tapi jika kita mau memahami maknanya, mungkin bisa jadi kalimat itu akan menjadi tamparan keras bagi kita. Eitss... Kita? Yaaa, kita, orang-orang yang senang bermimpi. Mengkhayal kehidupan bahagia dengan kemewahan atau apapun itu yang sering membayangi angan-angan kita.
Oke, karena sesungguhnya tulisan ini hanya hasil musahabah diri saya setelah membaca salah satu buku dari sekian tumpuk buku milik saudara saya kemarin malam. Salah satu tulisan Hoyle yang kemudian menyadarkan saya, bahwa sebenarnya diri ini telah lama tertidur. Atau bahkan sudah bangun tapi berlari dari diri saya sesungguhnya.
Seperti kebanyakan orang atau bahkan semua manusia, saya mempunyai mimpi, tentu saja. Menjadi seorang penulis sekaliber Habiburrahman El-Syirazi, menjadi seorang hafidzah seperti yang diminta ibu saya sekaligus menjadi penerus mbah putri, atau guru besar di universitas di Indonesia, tiga impian saya dari ribuan impian yang sebenarnya ingin saya capai. Lalu apa hubungannya dengan tulisan Hoyle diatas? Ya, Hoyle telah menampar keras pipi saya dengan kalimatnya. Dia menyadarkan saya bahwa mungkin waktu saya hanya akan habis dengan tertidur dalam impian-impian saya.
Bangunlah nabila, dari tidur panjang yang melenakanmu dari apa yang telah kamu rangkai sejak kecil diselembar kertas itu. Jangan hanya bermimpi dan berangan-angan. Karena sesungguhnya mimpi-mimpi itu hanya akan terwujud jika kamu mau bangun dan mulai berjalan sedikit demi sedikit untuk mencapainya. Ingatkah apa yang ditulis Epictetus dalam bukunya? Bahwa "Tidak ada sesuatu yang hebat yang tercipta secara tiba-tiba". Cita-citamu hebat? Ya tentu saja. Tidak ada satupun cita-cita seorang insan yang tidak hebat. Hanya, itu tidak akan menjadi hebat jika kamu terus bermimpi tanpa mau menjadikan mimpi itu nyata.
Maka, Jangan pernah berani bermimpi jika kamu tidak mau bangun dari mimpimu. Karena apa? Karena ketika kamu hanya berani bermimpi, tanpa mau menjadikan itu nyata, kamu hanya akan menjadi pecundang ketika semua orang di sekitarmu sukses dengan karyanya. Kamu hanya akan sibuk menilai orang lain, tapi kamu lupa bahwa kamu punya kehidupan. Ingat kata-kata Kang Shobah, "Nabila terlahir untuk menjadi seorang PEJUANG, bukan seorang PEMIMPI."
"Maka bermimpilah, jika kamu memang berani untuk memperjuangkan mimpimu menjadi nyata"-Nabila,


Kediri, 12 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment