Era
globalisasi telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan.
Peningkatan kemajuan di sector ekonomi, politik, dan bidang sosial lainnya
merupakan beberapa aspek positif yang dibawa oleh globalisasi. Keterlibatan perempuan
dalam berbagai sektor kehidupan menyusul perjuangan emansipasi wanita yang
diperjuangkan oleh R.A Kartini pada masanya hingga saat ini muncul isu-isu
kesetaraan gender juga merupakan dampak positif dari globalisasi.
Emansipasi
yang dahulu hanya memperjuangkan tentang pendidikan, saat ini telah merambah kedalam
tatanan kehidupan masyarakat. Masuknya perempuan dalam berbagai bidang
pendidikan, sosial, ekonomi, hukum bahkan politik. Banyaknya tokoh-tokoh
perempuan Indonesia yang kemudian menjadi pesohor di dalam maupun luar negeri.
Akan
tetapi, nyatanya globalisasi membawa dampak yang cukup mengkhawatirkan dalam
perkembangan perempuan Indonesia. Dampak negatif ini terutama berkaitan dengan
semakin lunturnya nilai-nilai kehidupan yang selama ini dipegang oleh perempuan
Indonesia. Cepatnya arus globalisasi kemudian membawa budaya dan nilai-nilai
baru dari luar masuk kedalam Indonesia. Hal inilah yang kemudian sangat
disayangkan, banyak perempuan Indonesia yang hanya memakan mentah arus
tersebut, tanpa menyaring apa yang sesuai dengan nilai-nilai di Indonesia.
Arus
globalisasi juga berdampak pada pandangan-pandangan salah kaum perempuan
mengenai emansipasi dan gender. Gender yang sejatinya merupakan konsep
penempatan perempuan dan laki-laki sesuai dengan fungsi, hak, kewajiban dan
kodratnya ini lambat laun diartikan dalam satu sisi saja. Emansipasi dan gender
yang belakangan dianut oleh banyak perempuan Indonesia adalah kesamaan yang
benar-benar sama antara kaum perempuan dengan pria serta kebebasan yang bebas
bagi perempuan Indonesia. Alih-alih menjadikan diri berkontribusi untuk
pembangunan bangsa, keikutsertaan perempuan dalam berbagai sector kehidupan
hanya sebagai tanda bahwa perempuan bisa menandingi kaum pria.
Inilah
yang kemudian menjadi tantangan bagi para perempuan dalam pergerakan, dimana
kita harus mampu mengubah pandangan perempuan-perempuan Indonesia. Dengan cara
berperan aktif dalam berbagai sektor kehidupan dan menunjukkan bahwa dengan
tetap membawa nilai-nilai yang telah ada di Indonesia, kita mampu membangun
Indonesia menjadi lebih baik. Kita sepatutnya bersyukur dibesarkan di satu
Negara yang mengagungkan nilai kesopanan, kejujuran, kebersamaan dalam agama
dan tradisi yang kita anut.
Perempuan
sebagai salah satu elemen penting dan menentukan harus mampu mengambil peran di
era ini, tanpa meninggalkan sisi feminitas, meninggalkan karakter perempuan
Indonesia yang sesungguhnya. Mengembangkan diri secara maksimal harus tetap
dilakukan oleh perempuan-perempuan Indonesia dengan tetap menjadikan nilai-nilai
yang ada sebagai benteng ditengah melunturnya nilai di era globalisasi.
No comments:
Post a Comment